Memanfaatkan energi surya adalah kemajuan luar biasa yang tidak hanya membantu melindungi lingkungan namun juga memungkinkan Anda menghemat tagihan listrik. Sangat masuk akal untuk menyimpan sebagian energi yang dihasilkan untuk digunakan di masa depan, terutama selama keadaan darurat seperti pemadaman listrik. Pada artikel ini, kita akan mempelajari cara kerja baterai rumah tangga dan berbagai metode untuk menyimpan energi matahari secara efektif.
Memahami Baterai Rumah
Baterai rumah dirancang untuk menyimpan energi listrik untuk digunakan nanti, menyediakan cadangan daya yang andal selama pemadaman listrik atau kegagalan jaringan. Baterai ini terintegrasi dengan jaringan listrik rumah Anda, menyimpan listrik dari sumber eksternal atau panel surya Anda sendiri. Meskipun baterai rumah telah ada selama beberapa dekade, kemajuan modern dalam teknologi tenaga surya dan perangkat elektronik kompak telah menjadikannya lebih praktis untuk penggunaan sehari-hari.
Sebagian besar baterai rumah menggunakan sel litium-ion, serupa dengan yang ditemukan pada kendaraan listrik seperti mobil Tesla. Teknologi ini memungkinkan penyimpanan energi dalam jumlah besar, menjadikan baterai ini sangat efektif selama keadaan darurat atau situasi di luar jaringan listrik.
Bagaimana Baterai Rumah Terintegrasi dengan Rumah Anda
Saat Anda memasang baterai rumah, jaringan listrik rumah Anda mengalami sedikit modifikasi:
– Koneksi Jaringan: Jika rumah Anda tersambung ke jaringan listrik yang lebih luas, saluran listrik jaringan tersebut tersambung ke panel distribusi yang menyuplai daya ke perangkat berbeban tinggi seperti mesin cuci dan sistem HVAC. Sisa arus mengalir melalui baterai rumah, yang bertindak sebagai penyangga.
– Integrasi Panel Surya: Jika Anda memiliki sistem panel surya, sistem ini juga dapat dihubungkan langsung ke baterai rumah. Baterai kemudian dapat dikonfigurasikan ke:
– Menyimpan listrik untuk digunakan saat listrik padam.
– Putuskan sambungan dari jaringan listrik pada jam-jam tertentu untuk memasok daya ke perangkat tertentu.
– Bertindak sebagai sumber daya cadangan ketika panel surya Anda tidak menghasilkan listrik, misalnya di malam hari.
Seorang teknisi listrik biasanya akan memasang panel beban kritis untuk mengatur bagaimana baterai memberi daya pada berbagai perangkat selama situasi tertentu.
Sepuluh Cara Menyimpan Energi Matahari
1. Pembangkit Tenaga Surya
Generator tenaga surya bersifat portabel dan sering kali dilengkapi dengan baterai yang sudah terpasang untuk menyimpan kelebihan energi. Model kelas atas dapat menyimpan listrik hingga satu tahun, menjadikannya ideal untuk daya cadangan darurat. Pilih generator dengan banyak output untuk memberi daya pada peralatan penting.

2. Penyimpanan Termal
Penyimpanan termal melibatkan penyimpanan energi matahari sebagai panas. Bahan seperti pasir cair atau air dipanaskan oleh sinar matahari dan disimpan dalam tangki terisolasi. Panas ini nantinya dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dengan merebus air hingga menghasilkan uap, yang menggerakkan turbin.
3. Roda gila
Roda gila menyimpan energi dengan mempertahankan inersia rotasi. Saat dipasang pada generator listrik, energi flywheel diubah menjadi tenaga listrik. Roda gila memberikan daya yang cepat tetapi memiliki kapasitas penyimpanan terbatas.
4. Hidro yang Dipompa
Pembangkit listrik tenaga air yang dipompa menggunakan energi listrik untuk memompa air ke atas. Air kemudian dilepaskan mengalir ke bawah, memutar turbin untuk menghasilkan listrik. Cara ini memerlukan sumber air yang besar.
5. Udara Terkompresi
Penyimpanan udara terkompresi melibatkan pemompaan udara ke dalam tangki besar bertekanan. Bila diperlukan, udara dilepaskan untuk menggerakkan turbin. Beberapa sistem mengintegrasikan udara yang dilepaskan ke dalam siklus tenaga gas alam, menyimpan udara di gua bawah tanah yang tertutup.
6. Baterai LiFePO4
Baterai LiFePO4 umumnya digunakan untuk penyimpanan energi surya di rumah. Mereka menawarkan kapasitas penyimpanan yang tinggi dan waktu isi ulang yang cepat. Misalnya, Pembangkit Listrik Portabel Tursan 2400w menyediakan daya 2,621Wh dan dapat mengisi daya sepuluh perangkat secara bersamaan.

7. Baterai Air Asin
Baterai air asin menggunakan larutan natrium cair untuk menyimpan energi. Meskipun kepadatan energinya lebih rendah dibandingkan baterai litium-ion, baterai ini tahan api dan tidak berbahaya, sehingga dapat diandalkan untuk rumah bertenaga surya.
8. Baterai Asam Timbal
Baterai timbal-asam adalah jenis baterai isi ulang tertua dan masih digunakan sebagai cadangan daya di sistem yang lebih kecil. Mereka kurang efisien dibandingkan alternatif modern namun terjangkau dan cocok untuk sistem off-grid kecil.
9. Bahan Bakar Surya
Energi matahari dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar alternatif seperti oksigen dan metana. Bahan bakar ini menyimpan energi dalam ikatan kimia, sehingga menawarkan penyimpanan dan pengangkutan jangka panjang.
10. Gunakan Akumulasi Energi Anda
Tanpa perangkat penyimpanan khusus, Anda dapat memaksimalkan energi matahari dengan segera menggunakannya. Isi daya perangkat, panaskan atau dinginkan rumah Anda sebelum cuaca berubah, dan kelola konsumsi energi secara efisien.
Energi matahari merupakan sumber daya paling melimpah di bumi, namun sebagian besarnya masih belum dimanfaatkan. Dengan berinvestasi pada solusi penyimpanan, Anda dapat memanfaatkan energi surya dengan lebih baik, mengurangi jejak karbon, dan memastikan pasokan listrik yang andal. Tursan didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan energi surya Anda dengan produk inovatif yang dirancang untuk penggunaan di rumah dan di luar ruangan.
Berinvestasi dalam sistem baterai rumah dapat mencegah masalah listrik di masa depan bagi Anda dan keluarga. Tursan menawarkan serangkaian pembangkit listrik portabel, tenaga surya, dan jaringan yang dapat diisi ulang untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Jelajahi generator tenaga surya dan pembangkit listrik portabel kami secara online, dan hubungi kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk kami.